SELAMAT UNTUK GARUDA JAYA U-19 YANG MEMBUNGKAM KORSEL 3-2 DALAM LAGA AFC CUP GRUP G

Jumat, 31 Mei 2013

Hindari Ngobrol Saat Pemakaman; Tradisikan Yasinan dan Tahlilan

salah satu prosesi pemakaman-sumber google

Sumenep, Lintas Madura (30/05/2013)- Mentradisikan membaca surat Yasin dan zikir Tahlil saat prosesi pemakaman warga di Desa Parsanga Kota Sumenep barangkali patut dicontoh oleh warga di tempat lain. Hal ini merupakan inovasi beberapa tokoh masyarakat setempat ketika ada prosesi pemakaman warga di kompleks makam mereka membaca Surah Yasin dan dilanjutkan membaca tahlil sampai menjelang pembacaan talkin oleh Kyai yang ditunjuk.

Saat jenazah sampai di kompleks makam, Ustaz Sudahri langsung mengambil microphone yang terhubung ke pengeras suara, ia kemudian mengajak warga membaca Surah Yasin bersama-sama saat prosesi pemakaman. Kalau Surah Yasin selesai dibaca namun prosesi pemakaman belum selesai, Kyai Sudahri melanjutkannya dengan zikir tahlil bersama-sama. Semua petakziah mengikuti bacaan Al-Quran yang dilantunkan Kyai Sudahri. Jamaah tampak khusyuk dan kedengaran suara yang bergemuruh berirama.

Menurtiut salah seorang warga Desa Parsanga, Drs. Zuhri, tradisi ini memang diciptakan untuk menghindari jamaah yang melayat ngobrol sehingga kelihatan kurang khidmat dan seakan-akan melayat itu bukan karena ibadah tapi sekedar lazim saja. " ini memang awalnya tidak ada, kok kelihatan setiap kali ada proses pemakaman, para petakziah itu kebanyakan ngobrol dengan temannya, ada yang tertawa sampai nyaring. Sampai kadang ia tidak merasa kalau pemakaman selesai, kemudian dibaca Yasin dan tahlil pakai pengeras suara, ternyata berpengaruh, jamaah itu tidak lagi ngobrol tapi ikut pembacaan Yasin dan tahlil." tutur Ketua NU Ranting ini.

Pihaknya berharap tradisi membaca surat Yasin dan Tahlil saat prosesi pemakaman ini bisa dilakukan di tempat lain di seluruh Indonesia. Karena menurutnya, tradisi ini sangat luar biasa manfaatnya, baik secara individu, orang yang meninggal, maupun secara kehidupan sosial keagamaan. " iya saya berharap ini bisa dilakukan dan dilestarikan di tempat lain kalau perlu di seluruh Indonesia, karena ini secara individu, saat melayat kita bisa zikir dan mendoakan saudara kita yang meninggal itu, juga secara sosial kelihatan masyarakat di sini sangat guyup, khidmat, dan sosial religius," tandasnya. (mam/lm)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda