SELAMAT UNTUK GARUDA JAYA U-19 YANG MEMBUNGKAM KORSEL 3-2 DALAM LAGA AFC CUP GRUP G

Jumat, 31 Mei 2013

Tuduhan Penyimpangan Anggaran di Disdik Hanya Sebatas Analisis

salah satu kegiatan di lakpesdam _sumber google

Tuduhan kepada Dinas Pendidikan Sumenep telah terjadi penyimpangan anggaran pendidikan dan double counting anggaran hanya sebatas analisis. Hasil analisis sifatnya sementara dan belum pasti, apalagi sampai menjadi opini publik. Melalui Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Ahmad Subaidi,SE,MM mengatakan temuan Lakpesdam NU mengenai penyimpangan anggaran pendidikan di APBD 2013 belum pasti.
 ”Ini kan sebuah analisis saja, jadi belum tentu pasti benar,” kata Ketua Komisi D DPRD Sumenep, menanggapi temuan Lakpesdam, Jum’at (31/5/2013).

Pria asal Lenteng ini justru mengatakan lembaga yang berkompeten melakukan audit dan rekomendasi hasilnya itu adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "kalau BPK yang audit mungkin hasilnya akan lebih valid dalam soal anggaran keuangan pemerintah" jelasnya kepada sejumlah media.

Soal kuota anggaran 20 % yang tidak tercapai, dimungkinkan karena bantuan dari pusat pada kesejahteraan itu besar, misal sertifikasi dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Lakpesdam NU Sumenep yang merupakan salah satu badan otonom di NU beberapa waktu lalu itu telah  menengarai alokasi anggaran pendidikan di APBD Kabupaten 2013 menyimpang dari ketentuan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang tidak mecapai 20 persen dari total anggaran. Dari hasil kajiannya, Lakpesdam juga menemukan ada kegiatan yang sama dengan penganggaran berbeda. (tim/lm)

Hindari Ngobrol Saat Pemakaman; Tradisikan Yasinan dan Tahlilan

salah satu prosesi pemakaman-sumber google

Sumenep, Lintas Madura (30/05/2013)- Mentradisikan membaca surat Yasin dan zikir Tahlil saat prosesi pemakaman warga di Desa Parsanga Kota Sumenep barangkali patut dicontoh oleh warga di tempat lain. Hal ini merupakan inovasi beberapa tokoh masyarakat setempat ketika ada prosesi pemakaman warga di kompleks makam mereka membaca Surah Yasin dan dilanjutkan membaca tahlil sampai menjelang pembacaan talkin oleh Kyai yang ditunjuk.

Saat jenazah sampai di kompleks makam, Ustaz Sudahri langsung mengambil microphone yang terhubung ke pengeras suara, ia kemudian mengajak warga membaca Surah Yasin bersama-sama saat prosesi pemakaman. Kalau Surah Yasin selesai dibaca namun prosesi pemakaman belum selesai, Kyai Sudahri melanjutkannya dengan zikir tahlil bersama-sama. Semua petakziah mengikuti bacaan Al-Quran yang dilantunkan Kyai Sudahri. Jamaah tampak khusyuk dan kedengaran suara yang bergemuruh berirama.

Menurtiut salah seorang warga Desa Parsanga, Drs. Zuhri, tradisi ini memang diciptakan untuk menghindari jamaah yang melayat ngobrol sehingga kelihatan kurang khidmat dan seakan-akan melayat itu bukan karena ibadah tapi sekedar lazim saja. " ini memang awalnya tidak ada, kok kelihatan setiap kali ada proses pemakaman, para petakziah itu kebanyakan ngobrol dengan temannya, ada yang tertawa sampai nyaring. Sampai kadang ia tidak merasa kalau pemakaman selesai, kemudian dibaca Yasin dan tahlil pakai pengeras suara, ternyata berpengaruh, jamaah itu tidak lagi ngobrol tapi ikut pembacaan Yasin dan tahlil." tutur Ketua NU Ranting ini.

Pihaknya berharap tradisi membaca surat Yasin dan Tahlil saat prosesi pemakaman ini bisa dilakukan di tempat lain di seluruh Indonesia. Karena menurutnya, tradisi ini sangat luar biasa manfaatnya, baik secara individu, orang yang meninggal, maupun secara kehidupan sosial keagamaan. " iya saya berharap ini bisa dilakukan dan dilestarikan di tempat lain kalau perlu di seluruh Indonesia, karena ini secara individu, saat melayat kita bisa zikir dan mendoakan saudara kita yang meninggal itu, juga secara sosial kelihatan masyarakat di sini sangat guyup, khidmat, dan sosial religius," tandasnya. (mam/lm)





Rabu, 29 Mei 2013

Pedagang Sayur Keliling; Jemput Bola di Tengah Arus Pasar Modern


Sumenep, Lintas Madura (29/05/2013)- Lowongan pekerjaan di sektor informal kian sempit, tidak harus menyurutkan langkah untuk tidak berusaha. Seperti yang dijalani, Pak Gaffar warga Desa Pamolokan ini dengan sepeda ontelnya tiap pagi keliling dari rumah ke rumah menjajakan sayur daganngannya. Berjualan sayur model Pak Gaffar atau mungkin yang lainnya kini sangat marak di Sumenep, terutama perkotaan.

Mereka menjemput bola, mendatangi pembeli dan membangun jaringan pelanggan dengan tidak pakai promosi, tetapi dengan kepercayaan dan kecepatan dan kemauan pembeli. Menurut Pak Gaffar yang tiap hari usai subuh sudah harus mengayuh sepedanya ke pasar di kota Sumenep untuk melengkapi sayur bawaannya adalah hal biasa dan harus dilakukan. " ya harus dilakukan untuk menyambung ekonomi keluarga, meskipun ala kadarnya yang penting barokah," tuturnya. "Yang penting kan mereka para pembeli percaya dengan kita, dan kita cepat melayaninya sepagi mungkin, karena kalau tidak bisa tertinggal dengan pedagang sayur lain" tambah Pak Gaffar.

Menurut Pak Gaffar yang telah duda ini, menuturkan bahwa dirinya bisa membantu orang lain. "Sehingga ibu-ibu rumah tangga tidak usah ke pasar,jadi mereka tinggal pesan saja pada saya, maka saya besoknya diantar, begitu" tegasnya.

Ketika ditanya pendapatannya tiap hari bapak satu anak ini, enggan menyebutkan karena memang tidak menentu. Kadang dagangannya ludes, tapi kadang masih tersisa, sehingga sayur membusuk, tidak bisa dijajakan lagi.

Menurut pengamat ekonomi, Hairul maraknya pedagang sayur keliling ini tidak lepas dari tren aktivitas ekonomi masyarakat, bahwa mereka maunya tidak susah-susah ke pasar tiap hari dan serba instan. " nah, pola pikir semacam inilah yang ditangkap oleh para penjaja sayur keliling, dan hal itu bagus di tengah gerusan pasar modern" tegasnya. (mam/lm)

Selasa, 28 Mei 2013

Gagal dalam 10 Kali Pertandingan,Laskar Sapeh Kerap Harus Benahi Tim

(Ilustrasi : Kapal PMU yang harus segera bergerak cepat)

Pamekasan, Lintas Madura, 28/05/2013-Puasa kemenangan dalam 10 laga bukan berarti harus diam saja, yang bisa saj jurang degradasi terus di depan mata. Pembenahan semua lini dalam tim harus cepat dilakukan,karena pertandingan terus bergulir dan tentu tidak banyak waktu untuk bergerak. Intinya harus responsif cepat, kalau tidak maka PMU akan masuk jurang degradasi.

Laga terakhir minggu kemarin menjadi saksi mata puluhan ribu suporter PMU yang memadati SGB (Stadion Gelora Bangkalan) melihat penampilan laskar kebanggaannya tunduk 0-2 dari tim tamu Arema Malang. Itu pertandingan genap ke 10 bagi PMU yang tidak pernah menang, yakni 5 kali seri, 5 kali kalah.

Dinilai kalah start di putaran ke 2, PMU saat ini bercokol di posisi ke 15 klasemen, atau berada di zona play off. Ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena 2 kali pertandingan berikutnya akan bertandang ke kandang Pelita Bandung Raya yang tengah naik  daun dan Sriwijaya FC yang mengalahkannya dulu di Bangkalan, cukup susah untuk merebut poin penuh disaat performa PMU seperti sekarang ini.

Manajer tim Ahsanul Qosasi melalui media jejaring sosialnya mengatakan bahwa ini merupakan masa-masa sulit dan terberat untuk dilewati, tapi menurutnya kita harus bangkit. "Ini masa2 terberat buat
Madura. Kita mmg kalah matang dari Arema. Permainan PMU tidak berkembang, kesalahan mendasar seringkali terjadi. Salah passing, penempatan posisi yg salah, mental yg tdk stabil, menghadapi Tim sekelas Arema terkesan takut salah, Sehingga semua umpan terlihat ragu dan tidak akurat, Sehingga wajar kita kalah. Kita harus menerima dengan lapang dada. Madura tidak perlu kecil hati, kita perbaiki segera, terutama memperbaiki mental pemain yg sangat terpukul. Dalam 10 laga, tanpa kemenangan, 5 seri dan 5 kalah.Memperbaiki mental pemain bukan hal mudah. Butuh dukungan semua elemen dari manager sampai supporter. Disaat seperti ini sebenarnya uji loyalitas, ujian hati, ujian perasaan, ujian kesabaran. Ayo semua bantu, semangati Tim. Inilah saat-saat terberat kita. Kenyataan pahit harus kita terima, walaupun dada ini sesak, kaki lemas, kepala mau pecah, tapi saya masih tegar. Salam Stettong Dhere." jelas Ahsanul


Laga Persepam masih menyisahkan 7 kali kandang dan 6 kali tandang. Saat ini PMU terpuruk di posisi ke 15 klasemen sementara dengan nilai 22 poin (mam/lm)

Minggu, 26 Mei 2013

Panpel PMU vs Arema Akhirnya Izinkan Aremania Pakai Atribut di SGB


Bangkalan,Lintas Madura (26/05/2013) - Akhirnya panitia pelaksana (Panpel) derby Jatim Persepam MU vs Arema mengizinkan bagi suporter aremania untuk memakai atribut Aremania di dalam stadion. Keputusan ini diambil sehari setelah panpel Persepam Madura United (P-MU) mengumumkan bahwa tidak ada atribut Aremania yang masuk ke stadion, justru banyak menimbulkan kontra terutama dari Aremania.
"Iya kemarin kita bernegosiasi dengan Aremania yang sudah terlanjur di Madura dan jumlahnya ratusan lebih,
mereka boleh masuk stadion dengan atribut dan pengawalan ekstra ketat di tribun selatan stadion. Dan
kami sepakat tidak ada atribut selain atribut kedua tim yang bertanding hari ini. Kami akan menyita atribut
selain atribut Persepam dan Arema" ujar salah satu panpel P-MU.
 

Tentu keputusan ini mendapat respon positif dari Aremania yang telah ada di Madura. Salah seorang suporter Arema menyambut gembira keputusan ini "Alhamdulillah harapan kami terkabul, jauh-jauh kami dari Malang dan berhasil melewati Surabaya dengan selamat akhirnya membuahkan hasil, kami boleh beratraksi dengan sopan dan memberikan kesan yang baik kepada tuan rumah dan menjaga nama baik Arema dan Aremania." tuturnya 

Laga panas Persepam MU vs Arema hari ini dijadwalkan dimulai pukul 15. 30 Wib yang akan disiarkan langsung oleh ANTV mulai pukul 15.00 Wib. Laga ini penting artinya bagi kedua tim untuk memperbaiki peringkat klasemen ISL 2013.(mam/lm)

Panpel PMU vs Arema Larang Atribut Arema di SGB

 Suporter PMU yang memadati Stadion

Bangkalan, Lintas Madura (26/05/2013)- Panitia Pelaksana pertandingan ISL Persepam Madura United vs Arema Indonesia di Stadion Geloran Bangkalan, Sore ini (26/05) melarang keras segala atribut yang berkenaan dengan Arema Indonesia berkibar di SGB. Hal ini disampaikan pada rapat panitia pelaksana pertandingan kemarin.

Selain melarang bentuk atribut Arema masuk stadion juga diberlakukan pelarangan terhadap mobil yang berplat malang "N" parkir di area Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Hai l ini diberlakukan untuk menghindari aksi kekerasan antar suporter kedua tim yang sampai saat ini masih dinilai rawan, khususnya antara K-Conk Mania dan Aremania.
 
Inilah Hasil rapat Panpel (panitia pelaksana) Pertandingan P-MU vs Arema secara resmi:
1.Tidak ijinkan AREMANIA memakai atribut suporter terutama di area stadion gelora Bangkalan.
2.Melarang kendaraan ber Plat Nomor N, parkir di area stadion.
3.Jika suporter Arema terlanjur datang, akan diijinkan masuk, dengan catatan tidak membawa atribut.

Keputusan tersebut ditetapkan oleh Panpel yang dihadiri oleh pihak keamanan (Wakapolres Bangkalan), ketua panpel (Panitia pelaksana), perwakilan suporter (K-conk Mania), dan perwakilan manajemen PT. P-MU (mam/lm)


Sabtu, 25 Mei 2013

Lulus Unas, Siswa Tetap Konvoi dan Corat-Coret Baju


Madura, Lintas Madura (25/05/2013) Pengumuman kelulusan siswa SMA tahun ini tetap diwarnai aksi konvoi dan corat-coret baju. Hal ini nampak dari iring-iringan siswa SMA di beberapa tempat yang memakai motor sambil bajunya dicorat-coret untuk meluapkan kegembiraannya. Iring-iringan motor siswa SMA tersebut menuju pantai  wisata Lombang sejak siang menjelang sore, Jumat kemarin. Mereka meluapkan kegembiraannya karena berhasil lulus sekolah setelah mengikuti serangkaian ujian mulai dari semesteran, ujian sekolah dan terakhir ujian nasional.

Pengumuman pelulusan siswa SMA/MA/SMK sederajat secara serentak diumumkan kemarin di sekolah masing-masing dengan berbagai cara. Di Sumenep, misalnya ada SMA yang mengumumkan kelususan siswannya di depan Masjid Agung sebagai penanda syukur kepada Tuhan, tapi ada juga dengan cara sederhana yakni menempel pengumuman di sekolahnya.

Tingkat kelulusan unas 2013 sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Madura tahun ini dinilai bagus. Hal ini karena di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan sukses meluluskan 100 persen siswa peserta unas SMA, Sementara di Sumenep ada 3 siswa SMK yang gagal lulus. Ketidaklulusan siswa SMK ini menurut salah satu guru SMK Sumenep, Eksan, dikarenakan siswa tersebut memang lama gak masuk dan tiba-tiba masuk saat UN. Jadi nilai sekolahnya yang anjlok.

Kelulusan SMA Bangkalan mencapai 3216 siswa. Prestasi serupa juga terjadi di Pamekasan. Seluruh peserta unas di Kota Gerbang Salam berhasil melewati unas tahun ini. Kepala SMAN 1 Pamekasan Basyoir menyatakan cukup puas dengan pelaksanaan unas tahun ini. Menurutnya, prestasi kali ini merupakan rekor bagi kalangan pelajar di Pamekasan.

Di Sampang pengumuman kelulusan bagi siswa setingkat SMA mencairkan kecemasan siswa selama ini. Seluruh peserta unas di Sampang dinyatakan lulus. Dari total 127 lembaga pendidikan tingkat SMA, MA, dan SMK se-Sampang, semua siswa dinyatakan lulus. Dengan rincian SMA sebanyak 2.146 siswa, SMK sebanyak 867 siswa, dan madrasah aliyah (MA) sebanyak 2.811.(tim/lm)

Cuaca Kurang Mendukung, Pendapatan Penyedia Permainan Anak di Taman Adipura Menurun


 foto di http://www.agefotostock.com

Sumenep,Lintas Madura (25/05/2013)- Akibat cuaca yang kurang mendukung, pendapatan para penjaja jasa permainan anak di taman adipura Kota Sumenep agak menurun. Menurunnya pendapatan ini dikarenakan sedikitnya pengguna jasa permainan anak saat hujan turun atau pasca turun hujan, karena jalanan dan lantai di areal taman kadang masih basah dan tergenang air. Inilah yang menyebabkan para orang tua dan anak-anak enggan untuk datang ke areal taman bunga saat situasi seperti itu.

Menurut salah satu penjual jasa permainan skuter yang biasa nongkrong di taman adipura kota Sumenep, M Ali menuturkan kalau hari-hari terakhir ini memang berkurang anak-anak yang menggunakan jasa main skuter. " ya sekitar seminggu ini terakhir ini memang berkurang, kadang kan hujan jelang magrib jadi ya makin berkurang," tandasnya.

Ditanya tentang pendapatannya, pria yang sudah punya anak satu ini, menambahkan, kalau biasanya rata-rata anak yang memakai jasa sewa skuternya mencapai 20-30 anak tiap harinya, hari-hari terakhir ini agak berkurang sekitar 10-20 orang dengan jasa sewa Rp. 5000,00 tiap anak selama 15 menitnya." sekitar hanya 20-an anak, apalagi kalau pas hujan yang makin jarang", tambahnya.

Hal senada juga disampaikan penyedia jasa odong-odong, Sahra. Kalau pas hujan hampir tidak ada anak yang menggunakan jasa odong-odong. " ya kalau udah hujan kita pasti berteduh aja nunggu  hujan reda," tegasnya. Namun pihaknya bisa bersyukur karena bisa diberi tempat di areal taman adipura sebagai mata pencaharian hidupnya. (mam/lm)

Jumat, 24 Mei 2013

Organisasi Belum Padu; PMU Ditahan Gresik United 1-1

skuad PMU di putaran ke 2

Persepam Madura United gagal meraih angka penuh karena hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan tamunya Gresik United pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2013 di Stadion Gelora Bangkalan, kemarin (23/5/2013). Gol tuan rumah dicetak Ali Khaddafi, sedangkan Shohei Matsunaga mencetak gol penyeimbang Gresik United.

Dalam pertandingan yang disiarkan langsung tvOne, Persepam mampu menguasai jalannya permainan di awal laga. Bahkan, pada menit 16, Persepam membuka keunggulan melalui gol yang dicetak Ali Khaddafi memanfaatkan sepak pojok Busari. Skor 1-0 untuk Persepam bertahan hingga turun minum.

Untuk menyamakan skor, Gresik United tampil menggebrak di babak kedua. Tandukan Aldo Barreto pada menit 47 masih tipis di samping gawang Persepam yang dikawal Alfonsius Kelvan.

Pada menit 57, Persepam berpeluang menggandakan skor ketika Gresik United dihukum tendangan penalti setelah Emile Linkers dijatuhkan kiper Hery Prasetya di kotak terlarang. Namun, Linkers belum mampu menjebol gawang tim tamu.

Gresik United akhirnya berhasil menyamakan kedudukan tendangan bebas Shohei Matsunaga pada menit ke-66. Bola yang diarahkannya ke pojok kiri bawah gawang tak mampu dijangkau Alfonsius Kevlan.



Organisasi Permainan Belum Padu
Harus diakui, organisasi permainan tim Persepam MU belum padu, karena banyaknya pemain-pemain baru yang direkrut. Permainan tampak masih individual belum tim. Menurut suporter PMU asal Lenteng Hariyanto,S.Pd pelatih Daniel Rukito punya PR biar PMU bisa solid dan tidak terjungkal pada jurang degradasi", ini kan PR pelatih memaksimalkan pemain yang ada untuk jadi tim solid di semua lini, pertandingan kemarin, striker tidak mendapat suplay bola yang baik, cenderung bekerja sendiri, masih lebih bagus ketika berhadapan dengan Persib meskipun kalah" jelas Yayan.

Dengan tambahan satu angka, Persepam menggeser posisi Pelita Bandung Raya di peringkat 13 dengan nilai 22. Sedangkan Gresik United tetap di posisi 12 dengan nilai 23 (mam/lm)

Maraknya "Money Politic" di Pilkades Sudah Tradisi?


warga menunjukkan uang pada pilkades (sumber foto : google)

Madura, Lintas Madura (23/05/2013)- Pelaksanaan pilkades di beberapa tempat di Madura bulan-bulan ini boleh dibilang mulus dari segi pelaksanaannya. Namun, kualitas pilkades sangat jauh dari tatanan demokrasi ideal. Hal ini diindikasikan dari pelaksanaan Pilkades yang akan dihelat atau yang masih akan digelar sarat dengan praktik money politik.

Calon kades dengan terang-terangan atau terbuka melakukan praktik money politik.  Menurut pengamatan pegiat Lembaga Pemantau Pemilu MaSDev, Hayaturrahman, praktik jual beli suara pada pilkades sangat kentara dan bahkan dilakukan di tempat terbuka sambil melakukan mobilisasi massa pendukungnya " ini bukan lagi sembunyi-sembunyi, tetapi sangat terbuka dilakukan, seakan tidak ada yang menyalahkan, sudah tradisi, seolah merupakan hal yang semestinya dilakukan", terangnya.

"Money Politik" Bisa Perlebar Korupsi Baru
Praktik money politik di arena pilkades bisa memperlebar dan menciptakan korupsi dan koruptor baru. "Calon mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk nyalon ditambah dengan uang untuk menyuap warga pemilih, artinya calon berambisi untuk jadi kades. Iming-imingnya tentu adalah kesempatan untuk meraup keuntungan materi ketika berkuasa demi mengembalikan modal yang telah dikeluarkan sebelumnya" tegas Rahman

Ia menambahkan,  sampai saat ini belum ada lembaga atau orang yang bisa mengawasi dan kemudian memberikan sanksi ketika ada calon melakukan praktik money politik. " yang terjadi kan seolah memang legal money politik itu. Harus diproses seperti apa, dimana, oleh siapa, kan tidak ada", tambahnya

Orang Miskin Tidak Boleh Nyalon 
Sementara menurut pegiat Lembaga Kajian Agama dan Demokrasi (LeKAD) Madura, Imam, Praktik maraknya money politik dan biaya pilkades yang besar semakin menjebak masyarakat dan bangsa pada pola dan perilaku " demokrasi kapitalistik". Pemilihan kepala desa yang dihelat menimbulkan pernyataan bahwa orang yang potensial di desa, tapi miskin tidak boleh nyalon kades. "sepertinya memang benar sebuah pernyataan bahwa yang jadi pemimpin itu tidak boleh dari orang miskin, yang tidak punya uang meskipun dia potensi ya minggir, ini kan praktik demokrasi ala kapitalis" terang mantan aktivis PMII ini.

Perlu  Regulasi Komprehensif tentang Pilkades
Kalau hal ini dibiarkan, tidak hanya akan merusak tatanan demokrasi yang sehat dan bersih, juga akan menimbulkan disintegrasi sosial di tingkatan desa. Untuk itu pihaknya mendesak pada pihak terkait untuk membuat regulasi yang menyeluruh tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa. Bahwa pelaksanaan Pilkades harus ditanggung pemerintah melalui penganggaran di APBDes, seperti halnya pemilihan umum legislatif, bupati atau walikota, gubernur, dan presiden. " Persoalannya, kenapa pemilu bisa dianggarkan di APBN, sementara Pilkades yang langsung bersentuhan dengan masyarakat masih harus ditanggung calon biaya pelaksanaannya", tambahnya.

Pihaknya juga mendesak ke depan agar dibuat regulasi atau aturan yang terkait dengan penyelesaian konflik pilkades. " kalau ada sengketa di pilkades misalnya, lembaga apa dan siapa yang berhak menangani. Saya kira perlu aturan yang jelas seperti halnya pemilu", terangnya.

Pelaksanaan pilkades di Madura di helat mulai awal bulan ini dan akan berakhir akhir bulan dengan sistem bertahap serentak. (tim/lm)

Kamis, 23 Mei 2013

Target UKG 2013 Mulus; Diknas Gelar Sosialisasi


Sumenep, Lintas Madura (22/05/2013)- Sebanyak 2900 lebih guru yang belum mendapat sertifikat p rofesi memadati gedung Ki Hajar Dewantara, Sumenep untuk mengikuti pemaparan menjelang pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2013, kemarin (21/05).

Sosialisasi dilakukan dengan cara bertahap, yakni mulai dari pagi, siang dan sore dengan berbagai wilayah kecamatan. Sosialisasi tersebut berisi pemaparan tentangi kebijakan UKG, Sertifikasi guru tahun 2013, dan kompetensi guru yang diberikan oleh Kabid Ketenagaan Diknas Sumenep, Drs. H Kadarisman,M.Si. Menurut H. Kadar pelaksanaan UKG Online tersebut bertujuan untuk melakukan pemetaan guru secara nasional. " selain untuk prasyarat untuk ikut sertifikasi tahun 2013, UKG ini bertujuan untuk melalkukan pemetaan guru", tegasnya




Sementara di bagian lain, juga dipaparkan teknis menjalankan aplikasi UKG online oleh operator Diknas. Dijelaskan cara menjawab soal, fungsi toolbar, dan cara menutup aplikasi. Peserta cukup antusias mengikuti paparan pemateri terkait teknis mengoperasikan dan menjawab ujian UKG. (mam/lm)

Selasa, 21 Mei 2013

Karena Pilkades, Siswa Bolos Sekolah dan Kuliah





Sumenep, Lintas Madura (21/05/2013)-Pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) yang dihelat serentak bertahap di Kabupaten Sumenep benar-benar menyedot perhatian warga. Buktinya, tidak hanya orang rantuan yang bekerja di luar daerahnya yang harus pulang ke kampung untuk "nyoblos", tetapi juga merambah kalangan siswa/pelajar yang telah punya hak pilih. Meskipun jumlahnya tidak banyak mereka yang telah punya hak pilih rela untuk bolos atau izin tidak masuk sekolah/kuliah untuk mengikuti pelaksanaan pencoblosan di desanya.

Seperti penuturan salah satu siswa sebuah sekolah di Lenteng, Febrianto bahwa ia tidak masuk karena ada pilkades dan ia telah mengirim surat izin tidak masuk sekolah. " iya saya tidak masuk izin, karena ada pilkades. Saya kan udah punya hak memilih, jadi kan eman", katanya dengan polos.

Hal senada juga dituturkan oleh Hariyanto, salah seorang siswa menengah atas di Manding yang rela tidak masuk, karena harus mendukung salah satu cakades yang kebetulan masih ada hubungan keluarga. " kebetulan masih paman saya yang mencalonkan kades, jadi kan eman kalau tidak didukung" selorohnya.

Lain lagi dengan Ade, mahasiswa Sumenep yang kuliah di Jember, dirinya pulang dan bolos kuliah karena dipaksa pulang karena ada gawe pilkades di desanya. " mau apa lagi, kalau saya didesak orang tua dan calon untuk pulang meskipun bolos kuliah", tegasnya.

Apalagi menurut Ade, dirinya pulang bersama temannya ditanggung biaya transportnya oleh salah satu calon, karena dianggap pendukungnya. " kan saya dan teman ditanggung transportnya oleh salah satu calon kades, apalagi masih ada hubungan keluarga dengan calon itu,:" tambahnya sambil tersenyum.

Sementara menurut salah seorang guru MA swasta Batu Putih, Irnayanti,S.Pd mengatakan, semestinya siswa yang kebetulan punya hak pilih dalam pilkades tidak perlu tidak masuk sekolah untuk menggunakan hak pilihnya, karena menurutnya pilkades waktunya panjang, sampai siang hari pukul 13.00 atau 14.00. " ya semestinya siswa itu tetap masuk sekolah, karena waktu Pilkades itu kan panjang. Kalau khawatir, kan bisa minta izin sebentar lalu setelah itu kembali lagi ke sekolah. Kalau sampai bolos, kan yang rugi siswa itu sendiri" tegasnya.

Pelaksanaan pilkades di Kabupaten Sumenep berlangsung bulan Mei ini secara bertahap per wilayah. Pelaksanaan pilkades sampai sejauh ini masih dalam kondisi aman dan terkendali.(mam/lm)




Senin, 20 Mei 2013

Minta Madura Dibangun Cepat, KH Fuad Amin Masih Istikharah Pilgub

KH Fuad Amin Imron dalam suatu acara

Tokoh kharismatik Madura asal Bangkalan yang juga mantan Bupati Bangkalan, KH Fuad Amin Imron minta pada calon Gubernur Jawa timur yang akan bertarung di Pilgub Agustus mendatang untuk melakukan percepatan pembangunan Madura pasca Suramadu. "ya saya cuma titip pesan untuk calon gubernur yang akan ikut pilgub, agar Madura dibenahi secepatnya, kalau perlu dibentuk lembaga baru seperti Badan Pembangunan Madura, dan bubarkan BPWS, kan tidak ada gunanya lagi," pintanya di hadapan beberapa media.

Ditanya soal dukungannya pada Pilgub mendatang, KH Fuad menjelaskan akan melakukan istikharah dulu. Menurut KH Fuad Amin, yang akan bertarung di Pilgub rata-rata orang NU dan temannya sendiri. Khofifah ketua Muslimat yang punya kemampuan, Saifullah Yusuf juga NU, Said Abdullah adalah asli Madura yang juga NU.

Ditanya soal statemen sebelumnya yang pernah mengatakan akan mendukung penuh Khofifah,KH Fuad mengatakan "Seandainya Khofifah dengan Hasan Aminuddin atau Abdul Halim Iskandar (Ketua DPW PKB), saya dukung penuh. Tapi ternyata gandengan dengan Herman, saya putuskan saat ini netral dulu dan menunggu istikharah," tegasnya. Namun pihaknya memuji mantan Kapolda Herman Suryadi Sumawiredja yang merupakan sosok polisi yang tegas, berwibawa, dan jujur.

Pilgub Jatim akan digelar 29 Agustus mendatang secara serentak di Jawa Timur. Sampai saat ini ada tiga pasangan calon dari Parpol yang akan bertarung, yakni Khoir (Khofifah-Herman), Bangsa (Bambang DH-Said Abdullah), dan Karsa (Soekarwo-Saifullah Yusuf). Sedangkan pasangan dari perseorangan adalah Eggy Sudjana-M. Sihat. (mam/lm)

Minggu, 19 Mei 2013

Tampil Memukau, Persepam MU Masih Belum Beruntung


Madura, Lintas Madura (19/05/2013)- Tampil memukau dengan sokongan pemain asing seperti Linkers, Christoper Gomes, dan Konte, Persepam MU belum beruntung mencapai target mencuri poin di Stadion Jalak Harupat Bandung setelah kalah dari tuan rumah Persib Bandung 1-2 hari ini. Tampil dibawah tekanan 40 ribu pendukung bobotoh, PMU bermain tenang pada awal babak pertama.

Aksi pemain anyar Linkers memukau dengan terus melakukan akselarasi merepotkan pertahanan Persib Bandung. Namun, Linkers kurang didukung oleh Konte yang masih dinilai kurang padu, sehingga Linkers kebanyakan bekerja sendiri.

Sebaliknya melalui serangan yang apik, pada menit ke -7 Persib membuka gol lewat tendangan keras M Ridwan setelah dapat umpan dari Supardi melewati kawalan Abubakar Sillah. Gol ini disambut gemuruh ribuan the Viking yang memadati stadion.

Persib menggandakan keunggulan lewat striker mereka Sergio van dik, akibat bola terpental dari tangkapan penjaga gawang PMU, A Kevlan. Kedudukan ini berakhir sampai turun minum.

Di babak kedua, PMU memasukkan Issac Jober menggantikan Amandou Konte yang dinilai lamban dan kurang greget. PMU mulai menemukan bentuk permainan. Berkali-kali serangan mengancam gawang I Made Wirawan. Melalui skema serangan yang apik, Christoper Gomes membobol gawang Persib pada menit 58 setelah mendapat soloran bola dari Zainal Arif.

Hampir saja PMU membobol gawang Persib lewat tandukan Zainal Arif, umpan dari Linkers namun masih ditepis penjaga gawang Persib I Made Wirawan. Kembali pada menit ke 78 Zainal Arif menyundul bola umpan dari Gomes namun masih menyamping.

Pertandingan sempat terhenti, karena ulah suporter Persib yang menyalakan kembang api sehingga asapnya menutupi pandangan pemain. Sampai akhir pertandingan berakhir dengan 2-1 untuk Persib Bandung.(mam/lm)


Minggu Pagi di Taman Kota Sumenep; Alternatif Rekreasi Mingguan


                                                            Suasana taman bunga adipura Sumenep
 
Minggu pagi di seputar taman kota Sumenep selalu dijadikan ajang bersantai ria bagi masyarakat Sumenep dan sekitarnya. Hal ini nampak dari banyaknya masyarakat yang menjadikan taman kota atau akrab dengan istilah Taman Adipura itu sebagai tempat rekreasi mingguan. Di taman adipura kota Sumenep tiap hari minggu pagi memang lain dari biasanya. Selain dapat menikmati segarnya udara di dalam taman kota itu di tengah lingkungan tempat tinggal kita yang telah banyak polusi, juga dapat menjadi hiburan bagi anak-anak kita. Puluhan layanan odong-odong, skuter anak, dan berbagai bentuk permainan anak tersedia.

Selain itu, kita dapat dengan santai menikmati berbagai macam kuliner yang dijajakan di taman ini. Bahkan, mulai beberapa bulan terakhir lalu, seratus meter ke timur taman adipura, menuju "labeng mesem" keraton Sumenep, pengunjung tiap minggu pagi akan dimanjakan dengan tenda-tenda yang menyediakan berbagai kuliner ala Madura dan Sumenep, aneka asesoris, dan produk-produk asli lokal Sumenep.

Salah  satu pengunjung taman Adipura Sumenep asal Kota Malang, Ibu Novita yang  sering ke Sumenep karena mengunjungi saudaranya yang bertugas di Sumenep sudah tiga kali berkunjung saat Minggu pagi, merasa terhibur dengan aneka makanan tradisional yang dijajakan di pasar minggu depan GNI Sumenep itu. " iya ini saya mesti cari makanan kayak urap itu, terus ada sambelnya, wah enak sih!", tuturnya pada media ini. Ia juga sering membawa pulang ke Malang jajanan asal Sumenep seperti kripik singkong, kripik gayam dan lainnya.

                                                            Pasar minggu dekat taman adipura Sumenep
Sementara itu pengunjung lainnya, Saleh yang merupakan warga Kota Sumenep menilai, keberadaan taman kota dan pasar minggu di minggu pagi cukup menghibur bagi masyarakat, namun yang perlu dapat perhatian adalah penataan parkir yang masih semrawut dan keberadaan odong-odong yang kadang mengganggu jalur lalu lintas. " yang perlu diatur itu odong-odong yang sering menutup jalan. Saya kira perlu diatur jalurnya itu", tegas saleh yang berprofesi sebagai seniman itu. (mam/lm)

Sabtu, 18 Mei 2013

Diminta Tambah Pelayanan, Buku Perpustakaan Pemkab Banyak yang Raib

                                                             Kantor Perpustakaan dan Arsip Sumenep            
Keberadaan perpustakaan milik Pemkab Sumenep diminta untuk menambah pelayanan pada masyarakat. Pelayanan yang dimaksud adalah dengan menambah waktu pelayanan, yang biasanya seperti jam dinas Pemkab agar bisa buka sampai malam hari. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada masyarakat utamanya anak didik dan elemen masyarakat lainnya untuk bisa mengunjungi perpustakaan saat  malam hari, karena kalau hanya siang hari banyak masyarakat seperti pelajar dan lainnya tidak sempat atau tidak bisa mengunjungi perpustakaan karena jam sekolah dan jam dinas. Hal ini disampaikan Dewan Pendidikan Sumenep (DPS), melalui salah satu anggotanya A Firdaus.

Menurut Firdaus,  perpus yang dikelola Pemkab Sumenep maksimal ditutup pada pukul 23.00 Wib.Ia juga mengharapkan perpustakaan dapat menambah koleksi buku guna memenuhi kebutuhan masyarakat pembaca.

Sementara di pihak lain, salah seorang praktisi pendidikan Sumenep, Imam, mendesak pengelola perpus untuk ke depan tidak hanya berkutat pada buku sebagai sumber referensi. "Perpustakaan di era teknologi informasi seperti sekarang idealnya menjadi pusat referensi manual maupun online bagi masyarakat, artinya kalau masyarakat butuh referensi maka perpustakaan menjadi sumber yang bisa menyediakan dengan cepat", tegasnya.

Menurut Imam, perpustakaan pemkab punya peluang dan potensi untuk maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan teknologi. " dulu ada layanan internet murah di perpustakaan, tapi sekarang tinggal menyediakan buku. Itu pun untuk buku-buku terbitan baru sangat terbatas. Saya kira pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi sudah saatnya dipikirkan" lanjut Wakil Ketua PGNU ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Sumenep, Agus Putra menegaskan, belum dapat memenuhi permintaan untuk menambah jam buka Perpustakaan Daerah hingga larut malam. Jam buka Perpus hanya berlangsung hingga pukul 16.00 Wib sama dengan jam kerja PNS. Untuk memenuhi kebutuhan masyatakat diluar itu, dioptimalkan perpustakaan keliling ke beberapa wilayah Kecamatan sesuai permintaan masyarakat.

Banyak Buku Hilang 
Yang paling naif di tengah desakan peningkatan pelayanan, justru  banyak koleksi buku di perpustakaan milik pemkab itu yang raib karena tidak dikembalikan oleh peminjam. Menurut kabar dari beberapa media, setidaknya terdapat kurang dari 300 judul buku yang belum dikembalikan oleh peminjamnya. Peminjam buku yang tidak mengembalikan itu beragam status dan dari berbagai wilayah, sehingga menyulitkan untuk dihubungi.

Untuk meminjam buku di perpustakaan milik Pemkab Sumenep itu hanya diperuntukkan pada anggota yang telah mempunyai kartu anggota dan menunjukkan identitas lain pada saat meminjam buku. Menurut aturan tata tertib yang ada, waktu meminjam buku perpustakaan satu buku dibatasi hanya 3 hari saja. Peminjam akan dikenai denda kalau telat mengembalikan. Kebanyakan pengunjung perpustakaan dari kalangan mahaiswa, pelajar dan umum untuk mencari referensi bagi kepentingannya (tim/lm)

Jumat, 17 Mei 2013

Siswa SMAN 1 Lenteng, Faridatul Jannah Pelajar Berprestasi Karate di Jawa Timur



                                             Faridatul Jannah (kanan) pada seleksi O2SN Sumenep


Sumenep, Lintas Madura (17/05/2013)- Salah seorang siswi SMAN 1 Lenteng Sumenep, Faridatul Jannah menorehkan prestasi spektakuler buat daerahnya (Sumenep), karena berhasil merebut medali perak cabang karate kelas 51 kg putri pada O2SN tingkat Jawa Timur beberapa waktu lalu. Di final Faridatul Jannah kalah dari karateka Surabaya. Prestasi ini membuat siswi yang duduk di kelas XI IPA ini akan mewakili daerah ini dalam Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Timur (Porprov) di Madiun tahun 2013 ini.

Melihat penampilan anak didiknya, pembina olah raga SMAN 1 Lenteng, Nurul Ependi optimis anak didiknya tersebut  akan merebut medali pada ajang porprov mendatang. " saya yakin Rida akan berbuat banyak pada porprov Jatim mendatang untuk mengharumkan nama Sumenep", tandas.

 Untuk itu pihaknya sejak awal terus memberikan motivasi pada anak didiknya giat berlatih agar meraih prestasi lebih baik. " ya tiap saat terutama pada waktu pelajaran olah raga saya selalu memberikan motivasi dan saya telah memberikan penghargaan nilai yang tinggi karena dia berprestasi" tegas Nurul.

Sementara itu sebagai pelecut bagi siswa yang lain, SMAN 1 Lenteng telah memberikan penghargaan pada Faridatul Jannah berupa piagam dan uang saku. Penghargaan  tersebut langsung diberikan pada saat peringatan hari Pendidikan Nasional tempo hari. "Meskipun penghargaan dari sekolah tidak seberapa, minimal ini jadi penanda bagi siswa yang berprestasi di bidang apapun, sekaligus sebagai penambah motivasi bagiya untuk lebih maju", tegas Wakasek Kesiswaan SMA Lenteng, Abd. Shamad,S.Pd (mam/lm)



Kamis, 16 Mei 2013

Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Khoir) Akan Dapatkan Hak Politiknya di Pilgub 2013

                                                      pasangan KHOIR yang akan bertarung dalam Pilgub 2013 mendatang

Madura, Lintas Madura (16/05/2013)- Orang yang ditunggu-tunggu masyarakat Jawa Timur untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa dan Pilgub 2013 ini terkuak, setelah Kemarin daftar di KPU Jawa Timur. Cagub yang akan mendampingi Khofifah adalah mantan Kapolda Jatim Irjen (Purn) Herman Sumawiredja.

Dengan menggunakan jilbab warna merah dan kombinasi batik begitu pula Herman Sumawiredja waktu datang ke KPU Jatim, mereka mengistilahkan dengan pasangan Khoir.

Khofifah yang diantar oleh sejumlah pengurus parpol pendukung, memohon doa dan restu pada pendukungnya yang berjumlah ratusan orang yang memadati KPU, serta seluruh masyarakat Jawa Timur.

Sementara itu, Herman Sumawiredja menjelaskan menerima pinangan Khofifah unuk memperbesar peluang pasangan ini agar meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Timur.

                                          pasangan Khofifah dan Herman yang mendaftar ke KPU Jatim

Saat ini Komisioner KPU Jatim sedang melakukan pemeriksaan sejumlah berkas dukungan dari Partai Politik.Persyaratan sebagai bakal calon harus memiliki 15 persen suara maka ditambah dengan sejumlah partai non parlemen. Pasangan Khoir didukung oleh PKB yang memiliki suara 12,26 persen, PKPB (1,48 persen), PKPI (0,87 persen), PK (0,50 persen) dan PMB (0,20 persen).  Kemudian PPNUI sebanyak 0,24 persen. Total dukungan mencapai 15, 55 persen.

Khofifah Indar Parawansa bersama barisan ulama, ormas, dan elemen lain meyakini akan mendapatkan hak politiknya yang terempas 2008 lalu sebagai Gubernur Jawa Timur. Hal ini tidak mustahil, dikarenakan pasangan Khoir (Khofifah dan Herman) mendapat dukungan basis massa riel yakni kaum perempuan Jatim, ormas NU, Muslimat dan Fatayat NU dan elemen ormas yang sevisi dengan NU. Sementara Herman adalah mantan Kapolda Jatim pada saat Pilgub 2008 lalu. Bahkan komentar beberapa pihak mengatakan bahwa mantan Kapolda itu tahu betul proses pilgub 5 tahun lalu beserta kecurangannya, jadi antisipasi untuk itu pasti dilakukan.

Pilgub Jatim rencananya akan dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2013 mendatang. Sampai saat ini ada tiga calon cagub yang mengemuka diusung sejumlah parpol, yakni Bambang DH- Said Abdullah (BangSaid), Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja (Khoir), dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa jilid II). Sementara untuk calon perorangan, sampai saat ini belum ada yang mendaftar (tim/lm)

Rabu, 15 Mei 2013

Manakar Problem Petani Rumput Laut di Madura yang Sering Rugi

                                                                          petani rumput laut yang sedang memanen tanamannya


Lintas Madura, 15/05/2013-Rumput laut atau ‘bulung’ (Madura) merupakan salah satu primadona produk unggulan di Madura terutama di masyarakat pesisir. Sejak dibudidayakannya rumput laut di kalangan petani, masyarakat yang semula hanya  sebagai nelayan biasa atau buruh di kampung pesisir nelayan, banyak beralih profesi menjadi petani, penjual, atau sekedar buruh di komoditi ini.
Sebuah prospek yang luar biasa ada di rumput laut, karena merupakan bahan ekspor ke luar negeri.  Lahan pertanian rumput laut menyebar dan membudidaya di beberapa tempat di Madura bahkan sampai kepualauan. Saking berpeluangnya, di Sumenep dibangun gedung megah untuk pengolahan rumput laut meskipun sampai saat ini belum beroperasi.
Namun, terakhir ini, petani rumput laut agak merugi disebabkan cuaca yang kurang mendukung. Persoalan petani memang klasik, mulai dari pemodalan, tanaman rusak karena cuaca, dan harga yang ajlok pasca panen. Seperti yang diutarakan petani asal Bluto, Pandi  yang sering merugi karena cuaca ekstrim saat ini. Ia pun harus beralih profesi sejenak ke peladang. “ iya kan cuaca kurang baik, jadi ke kebun dulu “, katanya dengan logat Madura kental.
Ia pun berharap berbagai pihak agar ke depan petani rumput laut dapat lebih sejahtera dengan bantuan dan pemberdayaan dari instansi terkait. (mam/lm)

Selasa, 14 Mei 2013

Persepam MU Tahan Tuan Rumah Persita 0-0


Bermain dibawah tekanan pendukung tuan rumah, Persepam Madura United berhasil menahan imbang tuan rumah Persita Tangerang 0-0 di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan Tangerang.

Tidak diperkuat kapten tim Luis Edmundo yang cedera dan Ali Mukti Raja yang ikut kursus kepelatihan, Persita tampil kurang greget. Justru sebaliknya PMU yang diperkuat 4 pemain asing anyar mereka, Amadou Konte, Emanuel Linkers, Christopher Gomez, dan Zahila Aboubakar mulai menunjukkan kemampuannya.

Kontribusi pemain baru Persepam MU berhasil dengan menahan imbang tuan rumah dan tentunya mencuri poin di kandang lawan. Dengan tambahan satu angka, Persita memperbaiki posisi mereka satu tangga lebih baik ke peringkat 15 klasemen sementara dengan koleksi nilai 16. Sementara itu lewat raihan satu angka, Sape Karep kini berada di peringkat 11 klasemen usai mengumpulkan nilai 21 dibawah Gresik United yang menang tipis 1-0 dari Persiwa Wamena (mam/lm)

Pulau kecil di Sumenep yang Tenggelam Perlu Penanganan Serius


Pulau Pasir di Giligenting yang hampir tiada karena ulah manusia



Dua pulau di Kecamatan Gili Genting yang hilang karena proses penambangan pasir secara liar menggelinding menjadi wacana publik di Madura saat ini. Dua pulau itu adalah Pulau Pasir Putih, dan Pulau Kramat, Desa Ban Maleng di Kecamatan Giligenting.Dulu pulau yang tidak berpenghuni ini, menjadi daya tarik para turis untuk menikmati pasirnya yang bersih dan putih. Pulau yang memiliki luas 0, 046811 Kilo meter persegi tersebut mulai di tambangi pasirnya sekitar dua tahun yang lalu.


Berdasarkan informasi dari warga di pulau terdekat dengan 2 pulau yang hilang itu dikarenakan pengerukan pasir yang dilakukan oleh warga Kabupaten Pamekasan yang mengaku pulau itu masuk bagian dari Kabupaten Pamekasan.

Yang lebih hebat pengerukan pasir dilakukan warga Pamekasan itu dengan menggunakan alat modern yakni pasir yang disedot terus menerus. Setiap hari 7 hingga 10 perahu mengangkut pasir dari pulau tersebut. Dan ini berlangsung dua tahunan.


Dengan kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep harus mengambil langkah cepat dan tegas. Jika dibiarkan, dikhawatirkan penambang pasir liar itu juga akan mengeruk Pulau Pandan yang lokasinya tidak jauh dari 2 pulau yang hilang.

Salah satu tokoh masyarakat kecamatan Gili Genting pulau Giliraja, Amil menjelaskan, pulau yang ditambang adalah pulua Se' Pote itu merupakan pulau tak berpenghuni. Pulau ini ada di sebelah barat pulau Gili Raja, berdekatan dengan pulau Gilingan.Menurutnya, di Pulau Se' Pote ini, pasirnya merupakan pasir putih yang berkualitas bagus. Tak heran jika menarik perhatian orang.Mungkin dengan pulau se' pote itulah yang dimaksud dengan pulau pasir putih. Yang miris, saat ini pengerukan pasir ilegal itu telah merambah pulau Gilingan yang bersebelahan dengan Pulau Se' Pote itu. Namun sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah terkait hal ini.

Untuk menyelamatkan keberadaan pulau itulah, Bupati Sumenep menurut beberapa informasi akan mengagendakan untuk datang langsung kelokasi pulau tersebut dan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Pamekasan, karena penambangnya adalah warga Pamekasan. Namun pihaknya akan turun dulu kebawah.

Pulau Tenggelam Saat Bulan Purnama
 Namun, lain lagi dengan informasi tenggelamnya pulau karena ulah manusia. Di beberapa pulau kecil di Sumenep setiap bulan purnama tiba, ada beberapa pulau di Sumenep yang juga berpenghuni akan tenggelam. Ini disebabkan karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat di sejumlah Pulau di Sumenep, Madura.

                                                                                   Gugusan pulau di Sumenep yang indah

Seperti Pulau/Dusun Bungin Nyarat, di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan yang berpenghuni sekitar 100 KK atau 250 jiwa. Pulau lain yang serupa yakni Dusun Masjid di Pulau Saobi yang penduduknya mencapai 500 KK. Saat air pasang, semua daratan kedua pulau tersebut tergenang air laut.

Bahkan, ketinggian air laut mencapai hingga 20 cm. Rumah warga yang mayoritas terdiri dari rumah panggung memang selamat. Namun, genangan air laut di bawah rumah itu membuat tidak nyaman kehidupan warga di kedua pulau tersebut.

Untuk itu diharapkan ada tindakan dari pihak terkait, misalnya dengan melakukan penanaman pohon mangrove secara massal di dekat pantai untuk menghindari abrasi. Begitu pula perlu penanganan ketat dari pihak terkait,terutama aparat sampai tingkat desa untuk mencegah penambangan pasir ilegal. (tim/lm)