SELAMAT UNTUK GARUDA JAYA U-19 YANG MEMBUNGKAM KORSEL 3-2 DALAM LAGA AFC CUP GRUP G

Rabu, 29 Mei 2013

Pedagang Sayur Keliling; Jemput Bola di Tengah Arus Pasar Modern


Sumenep, Lintas Madura (29/05/2013)- Lowongan pekerjaan di sektor informal kian sempit, tidak harus menyurutkan langkah untuk tidak berusaha. Seperti yang dijalani, Pak Gaffar warga Desa Pamolokan ini dengan sepeda ontelnya tiap pagi keliling dari rumah ke rumah menjajakan sayur daganngannya. Berjualan sayur model Pak Gaffar atau mungkin yang lainnya kini sangat marak di Sumenep, terutama perkotaan.

Mereka menjemput bola, mendatangi pembeli dan membangun jaringan pelanggan dengan tidak pakai promosi, tetapi dengan kepercayaan dan kecepatan dan kemauan pembeli. Menurut Pak Gaffar yang tiap hari usai subuh sudah harus mengayuh sepedanya ke pasar di kota Sumenep untuk melengkapi sayur bawaannya adalah hal biasa dan harus dilakukan. " ya harus dilakukan untuk menyambung ekonomi keluarga, meskipun ala kadarnya yang penting barokah," tuturnya. "Yang penting kan mereka para pembeli percaya dengan kita, dan kita cepat melayaninya sepagi mungkin, karena kalau tidak bisa tertinggal dengan pedagang sayur lain" tambah Pak Gaffar.

Menurut Pak Gaffar yang telah duda ini, menuturkan bahwa dirinya bisa membantu orang lain. "Sehingga ibu-ibu rumah tangga tidak usah ke pasar,jadi mereka tinggal pesan saja pada saya, maka saya besoknya diantar, begitu" tegasnya.

Ketika ditanya pendapatannya tiap hari bapak satu anak ini, enggan menyebutkan karena memang tidak menentu. Kadang dagangannya ludes, tapi kadang masih tersisa, sehingga sayur membusuk, tidak bisa dijajakan lagi.

Menurut pengamat ekonomi, Hairul maraknya pedagang sayur keliling ini tidak lepas dari tren aktivitas ekonomi masyarakat, bahwa mereka maunya tidak susah-susah ke pasar tiap hari dan serba instan. " nah, pola pikir semacam inilah yang ditangkap oleh para penjaja sayur keliling, dan hal itu bagus di tengah gerusan pasar modern" tegasnya. (mam/lm)