Sampang, Lintas Madura (07/06/2013)- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta membantah bahwa
partainya beraliran Wahabi, seperti anggapan sebagian umat Islam,
termasuk warga Sampang, Madura, Jawa Timur.Wahabi sendiri merupakan aliran dalam Islam yang bergerak dalam
bidang pembaharuan dan pemurnian Islam yang dipelopori oleh Muhammad bin
Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-1206 H/1703-1792 M) dari
Semenanjung Arabia.
Aliran ini dianggap sebagian umat Islam sebagai salah satu aliran
Islam garis keras dan dinilai menyimpang, bahkan sebagian ada yang
menganggap sesat, karena perbedaan pahan dan pemikiran.
foto suara-muslim
"PKS tidak menganut aliran tertentu. PKS partai dakwah dan merupakan
wadah perjuangan umat Islam yang terdiri dari berbagai ormas Islam,
seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis," kata Anis Matta di Sampang, awal
pekan ini, sebagaimana dilaporkan
Antara. Anis mengemukakan hal ini, menanggapi unjuk rasa sebagian warga
Sampang yang menolak kedatangan Presiden PKS itu kota Bahari tersebut.
Sebelumnya pada Senin (3/6) pagi sekelompok warga yang
mengatasnamakan diri Forum Rakyat Sampang Antiantek Wahabi berunjuk rasa
di monumen kota itu. Mereka menolak kedatangan Presiden PKS di Sampang
dengan berbakai alasan.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa ketika itu. Yakni
menolak kehadiran tokoh partai terlibat kasus dugaan korupsi di
Kabupaten Sampang, karena menurut mereka, korupsi merupakan bentuk
perbuatan yang menyengsarakan rakyat.
Para pengunjuk rasa itu juga meminta pemerintah daerah tidak
memfasilitasi berkembangnya ajaran Wahabi di Kabupaten Sampang secara
khusus dan Madura pada umumnya, karena dikhawatirkan akan meresahkan
masyarakat. Sedangkan PKS menurut para pengunjuk rasa itu merupakan
partai politik berkedok agama dan beraliran Wahabi.
"Saya kira tuduhan itu untuk kepentingan politik. Jadi tidak benar jika PKS berpaham Wahabi," kata Anis Matta menambahkan. (dari beberapa media)
Anis Matta Lukai Ormas Islam
Pernyataan Anis yang mengatakan bahwa PKS bukan wahabi dan merupakan wadah dakwah dari ormas NU, Muhammadiyah dan Persis dinilai pernyataan yang ngawur dan melukai Ormas Islam. " itu pernyataan ngawur dari seorang pimpinan parpol yang kebingungan cari sensasi dan simpati di tengah pusaran parpolnya yang diterpa korupsi dan kini diujung tanduk dengan koalisi" ujar salah satu pengguna jejaring sosial Facebook.
Ormas Islam NU, Muhammadiyah dan Persis itu tidak pernah menginduk dan mewadah dalam berdakwah pada PKS. " coba lihat sejarah, NU, Muhammadiyah, Persis itu ormas yang telah lama lahir seiring dengan perebutan kemerdekaan ini, kalau PKS kan baru muncul kemarin. Pernyataan itu sangat ngawur dan melukai ormas Islam" tandasnya.
Seperti diberitakan Anis Matta minggu-minggu ini rajin sowan politik ke Jawa Timur terutama ke kantong-kantong NU di tengah-tengah parpolnya diterpa berbagai persoalan hukum dan politik. (tim/lm)