SELAMAT UNTUK GARUDA JAYA U-19 YANG MEMBUNGKAM KORSEL 3-2 DALAM LAGA AFC CUP GRUP G

Jumat, 10 Mei 2013

Kehadiran Minimarket di Kampung : Menguntungkan atau Mematikan?




                                    (Banner warga yang menolak kehadiran minimarket di kampungnya.Sumber Foto : Radar Bogor)

Madura,Lintas Madura (10/05/2013)-Kehadiran bentuk pasar modern di kalangan masyarakat tradisional (kampung) di Madura masih menimbulkan pro kontra. Di satu sisi masyarakat kampung bisa dimanjakan dengan kemudahan dalam memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan  sehari-hari lainnya dalam satu tempat dengan cepat. Namun di sisi lain, maraknya pasar modern seperti minimarket dan swalayan di perkampungan atau pasar tradisional dapat mematikan aktivitas ekonomi pedagang kecil yang jelas kalah bersaing.

Minimarket atau swalayan punya kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pedagang kecil semacam PKL dan warung kecil. Menurut pengamat ekonomi,  Ahmad Winarto,SE, munculnya swalayan dan minimarket di pasar-pasar tradisional secara tidak langsung dan lambat laun akan memunahkan pedagang mikro, seperti asongan, PKL, dan toko-toko kecil. “ itu yang berbahaya, maka  saya kira harus ada regulasi yang strategis dari instansi terkait untuk mengatur kehadiran minimarket transnasional yang telah punya jaringan kuat di seluruh dunia atau tanah air. Dimana dan kapan mereka bisa mendirikan usahanya di kampung.  Jangan seperti sekarang, yang ada kecenderungan pemerintah begitu mudah dalam soal perizinan”, tuturnya kepada media ini.

Winarto mensinyalir, kalau terjadi pembiaran, maka pasar kita akan dimonopoli kelompok itu-itu saja. “ lihat saja sekarang, di pasar-pasar tradisional, pasti marak muncul minimarket atau swalayan-swalayan baru yang siap menghegemoni pasar di situ”, lanjutnya.

Untuk itu pemerintah harus tanggap serius dalam hal ini. Pemerintah harus bisa melindungi pasar tradisional dari kepunahan akibat kehadiran kaum pemodal. “ saya yakin, kalau pemerintah cerdas dan punya good will untuk melindungi pedagang tradisional ya harus segera mengambil langkah-langkah strategis dengan adanya regulasi khusus itu tadi dan sekaligus mulai memberdayakan pedagang kecil dalam satu komunitas tertentu sekaligus diberi pembinaan dengan intens”, kata Winarto

Tentu kita tidak ingin terjadi “chaos” di masyarakat karena lahan ekonomi mereka merasa dicaplok  orang luar. Kasus-kasus penolakan warga terhadap kehadiran minimarket di beberapa tempat di Madura, seperti di Marengan, pasar Ganding, dan Pamekasan seharusnya menjadi bahan instrospeksi bagi pihak terkait.  “ jangan malah pemerintah menanggapi fenomena ini dengan hanya soal perizinan, tetapi lebih dari itu bagaimana memikirkan dampak sosial ekonomi dan budaya bagi masyarakat tradisional yang telah tertata dengan baik”, pungkasnya. (mam/lm)