SELAMAT UNTUK GARUDA JAYA U-19 YANG MEMBUNGKAM KORSEL 3-2 DALAM LAGA AFC CUP GRUP G

Senin, 24 Juni 2013

Warga Padati Kompleks Tempat Ziarah di Malam Syabanan

makam Batu Ampar yang dipenuhi warga di malam Syaban

Madura, Lintas Madura (24/06/2013)- Beberapa kompleks makam yang dianggap wali di Madura dipadati para peziarah sejak siang hingga subuh menandai malam nisfu Sya'ban. Masyarakat Madura biasanya setelah dari surau dan masjid serta songkeman dengan para tetua mereka, akan mengunjungi tempat-tempat ziarah untuk zikir tahlil, berdoa demi keselamatan diri, keluarga, dan umat. Tak ayal tempat-tempat ziarah di Madura dipadati peziarah pada malam hari sampai subuh dari berbagai daerah.
makam Syekh Kholi di Bangkalan-Foto Seru.com


Menurut penuturan salah satu peziarah di Bangkalan, Hairul, Asta Kyai Kholil telah ramai dikunjungi peziarah sejak pagi sampai malam (tadi malam) dari berbagai daerah di Jawa Timur. Sementara menurut salah satu warga Propo Pamekasan, Badrus Soleh, ketika dihubungi media ini menuturkan bahwa peziarah tumplek blek di makam Batu Ampar sejak sore hari sampai pagi subuh. " kelihatan jalan-jalan menuju kompleks makam selalu ramai dengan kendaraan meskipun dini hari", terangnya.

Lain lagi dengan Asta Brambang (K.M Ali) yang dipadati peziarah setelah Isya dari berbagai daerah di Madura. Mereka bahkan ada yang menginap di kompleks makam. Menurut pantauan media ini di tiga tempat ziarah, rata-rata mereka singgah di beberapa makam sekaligus dalam satu malam, seperti yang dialami Ustaz Amzah warga Kebunan Sumenep.yang memulai ritual ziarahnya dari Asta Katandur, karena dianggap sesepuh semua wali di Sumenep. " ya saya dan teman-teman mulai dari Asta Katandur, lalu ke Kyai Khotib Parangggan ke utara Asta Katandur yang merupakan anak dari Asta Katandur, lalu ke Kyai Khotib Paddusan, terus ke Kyai Ali Brambang, sebenarnya di Barambang ada asta Sayyid Munfar yang merupakan adik Asta Katandur, lalu setelah itu ke Asta Pangeran Letnan di Asta Tinggi termasuk ke Sultan Abdurrahman dan Bindoro Saud, terakhir menjelang subuh ziarah ke makam Kyai Asmuni di Pandian" jelasnya.
makam Sayyid Yusuf Talago yang dipadati warga

Tradisi berziarah ke makam para wali ini sangat kental di masyarakat Madura. Hal ini menurut pegiatn Lembaga Kajian Agama dan Demokrasi (LeKAD) Madura, Imam Suhair sebagai penanda penghargaan pada leluhur dengan mendoakan, silaturruh, dan lebih luas lagi pada hablumninal'alam. Selanjutnya Substansi sya’banan berpotensi bagi pribumisasi Islam di masa depan yang diyakini bakal berhadapan dengan gerakan Islam global termasuk Islam puritan yang terus menginvasi Madura. " Dengan tradisi sya’banan ini identitas lokal tereksistensi untuk melawan dan menghadang gerakan luar yang cenderung tidak menghargai tradisi, kita selanjutnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri." tuturnya. (tim/lm)

Masyarakat Madura Gelar Ritual Tradisi Syabanan


Madura,Lintas Madura (24/06/2013)- Saat Magrib tiba, masyarakat Madura tumpah ruah di masjid, musala, dan surau untuk berdoa di malam nisfu Syaban. Malam nisfu syaban diyakini umat Islam sebagai malam penanda akan datangnya bulan Ramadan dan malam ditutupnya buku amal manusia selama setahun.

Untuk itulah, malam nisfu syaban diisi dengan acara agar hidup selalu dapat petunjuk dan pertolongan dari Allah. Ritual tradisi syabanan ini diawali dengan salat Magrib berjamaah dan salat sunat 2 rakaat, kemudian membaca surah Yasin sebanyak tiga kali berjamaah. Biasanya setelah membaca surah Yasin dilanjutkan dengan zikir dan pengajian/tauziah dari sang Kyai. Setelah itu dilanjutkan dengan salat Isya berjamaah dan silaturrahmi antar warga dan kerabat untuk saling memaafkan. Tradisi saling memaafkan atau songkeman ini sangat semarak dengan hadirnya anak-anak yang berkunjung ke rumah-rumah untuk songkeman.

Bagi masyarakat tertentu ritual tradisi ini akan berlanjut sampai menjelang Subuh, yakni dengan melakukan ziarah ke makam orang-orang yang dianggap Wali. Tak ayal, sejak setelah Isya' ribuan orang peziarah memadati beberapa kompleks makam. Di Madura termasuk daerah tujuan ziarah banyak sekali makam yang diziarahi diantaranya Makam Syaich Kholil, Asta Rato Ebo (Bangkalan), Asta Batu Ampar (Pamekasan), Asta tinggi , Sayyid Yusuf, Asta Katandur, Asta Brambang (Sumenep).

Tradisi Syabanan di Madura menurut pengamatan Syarif Hidayat (penulis muda Madura di bloggernya) bukannnya mulus tidak ada hambatan. Kini, tradisi sya’banan ini menghadapi dua tantangan sekaligus. Pertama, puritanisme Islam yang menghantam langsung sendi tradisi dengan tudingan bid’ah dolalah. Kedua, arus modernisasi perkotaaan yang disimbolkan pola pikir individualistis plus pola pemukiman perumahan. " sejatinya tradisi bagus ini harus terus dikembangkan dengan fasilitasi pihak terkait", terangnya. (mam/lm)

Rumah yang Diduga Maling Dibakar Massa


Sebuah rumah milik Fauzan (30) di Desa Gadding, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Sabtu (22/6/13/2013) dibakar puluhan orang.

Aksi massa itu akibat dari kekesalan mereka atas maraknya hewan ternak yang kerap hilang akhir-akhir ini. Kekesalan memuncak saat di rumah Fauzan, ditemukan dua ekor sapi yang diduga adalah hasil curian.
Menurut Misdin, warga setempat mengatakan, pada Jumat malam kemarin, dua ekor sapi milik warga hilang. Sejak Sabtu pagi warga terus mencari. Warga kemudian menaruh curiga bahwa sapi tersebut berada di rumah Fauzan. Sebab Fauzan selama ini diduga oleh warga sebagai spesialis pencuri hewan.
“Setelah digeledah, di belakang rumah Fauzan ditemukan dua ekor sapi yang hilang Jumat malam,” kata Misdin.

Setelah berhasil memastikan dua ekor sapi tersebut adalah hewan curian, warga kemudian membawa keluar dua ekor sapi tersebut. Tidak puas, warga kemudian melempari rumah tersebut dengan batu.
Beruntung pemilik rumah sedang pergi. Setelah puas melempari rumah tersebut dengan batu, warga kemudian membakarnya. “Beruntung pemilik rumahnya tidak ada. Andaikan ada sudah jadi bulan-bulanan massa,” imbuh Misdin.

Sementara itu, Kepala Polsek Manding, Ajun Komisari Bambang Adi Wicaksono tidak banyak memberikan keterangan panjang soal aksi pembakaran rumah yang diduga tersangka pencurian hewan ternak.
Namun dia melakukan penyelidikan di dalam rumah yang sudah hangus bagian atapnya itu. Di dalam rumah ditemukan sebuah alat musik keyboard. Alat tersebut diduga milik SDN Manding Timur yang dilaporkan hilang beberapa waktu lalu.
“Alat musik dan dua ekor sapi sementara kita amankan. Kami juga sudah perintahkan anggota untuk mengejar Fauzan untuk dimintai keterangan,” kata Adi Wicaksono, menjelaskan. (dari mediamadura.com)